MASAPNEWS – Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nizam mengatakan demo day diharapkan dapat mengakselerasi ekosistem inovasi.
“Program ini selaras dengan tema prioritas yang diangkat RekaPitch Kedaireka, yaitu mengenai ekonomi hijau. Semoga luaran dari program ini dapat mempercepat dan meningkatkan ekosistem inovasi di Tanah Air dalam memecahkan berbagai permasalahan sampah plastik laut bangsa dan dunia, dengan target nasional mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen pada 2025,” ujar Nizam di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan perusahaan rintisan berperan dalam memajukan inovasi dan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia menjadi kian penting.
Perusahaan rintisan itu memiliki semangat untuk terus berkembang sehingga ke depan juga dapat mendorong peran perguruan tinggi untuk dapat menghadirkan nilai ekonomi baru serta mewujudkan ekosistem riset dan kolaborasi inovasi yang berkelanjutan sebagai solusi atas berbagai permasalahan masyarakat global di masa depan.
Sebelumnya, Badan Sains Nasional Australia atau CSIRO, dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program RekaPitch Kedaireka dan National Plastics Action Partnership (NPAP) menyelenggarakan program demo day yang mengangkat topik Beating Plastic Pollution from Source to Sea, sebagai bagian dari KTT G20 Bali.
Sejak kemitraan yang diluncurkan pada Maret 2022, sejumlah tim mendapatkan pelatihan ketat dan dengan performa terbaik dipilih delapan tim untuk melakukan presentasi solusi bisnis berkelanjutan pada acara itu. Kedelapan tim tersebut bersaing untuk meraih kesempatan melaju ke tahap berikutnya yang akan memungkinkan mereka untuk dapat meningkatkan skala bisnis mereka.
Ide bisnis yang ditampilkan mulai dari produk pertanian bebas plastik hingga menyediakan solusi teknologi yang meningkatkan mata pencaharian pemulung. Delapan tim tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada tahun 202
CSIRO Counsellor dan ASEAN Director, Amelia Fyfield,mengatakan demo day adalah bagian dari pendekatan holistik yang jauh lebih besar untuk mengatasi sampah plastik di kawasan yang menggunakan kekuatan sains dan inovasi dalam hubungannya dengan perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Ilmu pengetahuan dapat mengubah tantangan lingkungan ini menjadi peluang ekonomi dengan meradikalisasi seluruh siklus hidup plastik dan dengan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan perubahan yang sistemik dan inklusif” kata Fyfield.
Fyfield menambahkan inovasi sama pentingnya dengan ketelitian ilmiah dalam memecahkan masalah global.
“Jadi sangat menarik untuk bekerja bersama mitra-mitra kami untuk melatih generasi penerus pembuat perubahan paling menjanjikan di Indonesia,” kata Fyfield lagi.* (ANT/MN-2)