MASAPNEWS – Sebanyak 705 petani yang berasal dari tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, antusias mengikuti program kebun plasma melalui kemitraan dengan perusahaan Perkebunan yakni PT Kahayan Agro Plantation (KAP).
705 petani tersebut berasal dari sejumlah desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Tewah, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, dan Kecamatan Damang Batu, kata Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas Aryantoni melalui Kepala Bidang Perkebunan Haga di Kuala Kurun, Kamis.
“705 petani tadi merupakan peserta tahap kedua yang bermitra dengan PT KAP. Pada tahun 2018 lalu ada 388 petani yang berasal dari sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Damang Batu dan Kecamatan Kahayan Hulu Utara yang menjadi peserta tahap pertama,” sambungnya.
Rincian petani peserta plasma tahap pertama yakni 202 petani berasal dari Desa Batu Tangkui, Desa Dandang, Desa Tumbang Pasangon, Desa Teluk Kanduri, dan Desa Tumbang Hamputung Kecamatan Kahayan Hulu Utara. Lalu 186 petani dari Desa Tumbang Maraya, Desa Tumbang Posu, dan Kelurahan Tumbang Marikoi Kecamatan Damang Batu.
Rincian petani peserta plasma tahap kedua yakni 183 petani berasal dari Desa Lawang Kanji, Desa Tumbang Maraya, Desa Tumbang Posu, dan Kelurahan Tumbang Marikoi Kecamatan Damang Batu.
Kemudian 313 petani dari Desa Batu Tangkui, Desa Dandang, Desa Teluk Kanduri, Desa Tumbang Hamputung, dan Desa Tumbang Pasangon Kecamatan Kahayan Hulu Utara. Selanjutnya 209 petani dari Desa Batu Nyiwuh dan Desa Tanjung Untung Kecamatan Tewah.
“Jadi jumlah petani peserta plasma yang bermitra dengan PT KAP adalah sebanyak 1.093 orang, yang berasal dari berbagai desa/kelurahan di Kecamatan Tewah, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, dan Kecamatan Damang Batu,” kata Haga.
Untuk diketahui, surat Keputusan (SK) peserta plasma tahap kedua telah diserahkan secara simbolis kepada para petani. Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Gunung Mas Jaya S Monong di Desa Tumbang Maraya, Kecamatan Damang Batu, Selasa (27/2) lalu.
Jaya mengatakan, areal kebun plasma keseluruhannya yang dibangun, baik itu tahap pertama maupun tahap kedua, memiliki luasan sekitar 1.500 hektare. Dari luasan tersebut, sekitar 800 hektare sudah panen.
“Pembangunan kebun plasma tahap kedua sedikit lagi selesai. Saya minta semua pihak untuk mendampingi pembangunan kebun plasma tahap kedua agar dapat selesai tahun 2024 ini,” demikian Jaya. (ANT/MN-3)