MASAPNEWS – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) meraih prestasi sebagai peringkat ketiga kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah berkinerja baik dalam penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2025.
Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa, mengatakan angka prevalensi stunting di kabupaten setempat dalam beberapa tahun terakhir terbilang rendah.
“Pada tahun 2023 Gumas berada di angka 12,9 persen dan pada tahun 2024 mengalami kenaikan kecil menjadi 14,1 persen. Walau demikian, pada tahun 2024 Gumas tetap menjadi yang terendah se-Kalteng dalam angka prevalensi stunting,” ucapnya.
Oleh sebab itu, keberhasilan Gumas meraih peringkat tiga se-Kalteng dalam penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting 2025 harus menjadi sebuah cambukan bagi daerah setempat.
Dengan demikian, sambung perempuan pertama yang menjadi Wabup Gumas itu, para pemangku kepentingan akan semakin termotivasi untuk berinovasi, demi percepatan penurunan angka stunting di daerah setempat.
Keberhasilan Gumas meraih peringkat tiga se-Kalteng disampaikan saat pelaksanaan kegiatan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat provinsi 2025 di Palangka Raya, Senin (30/6).
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan target prevalensi stunting di provinsi setempat turun menjadi 20,6 persen pada 2025.
“Target ini hanya bisa dicapai jika semua pihak bergerak serentak, menjalin sinergi, dan bekerja dengan komitmen yang selaras,” tegasnya.
Untuk diketahui, penilaian aksi konvergensi percepatan penurunan stunting merupakan bagian dari evaluasi rutin berbasis regulasi nasional dan daerah.
Penilaian dilakukan dalam beberapa tahapan, dimulai dari evaluasi dokumen pada Mei 2025 dan puncaknya dilaksanakan pada hari utama kegiatan, yang diisi dengan penyampaian materi serta pemutaran video inovasi dari 14 kabupaten/kota.
Sebagai juara pertama adalah Kabupaten Kotawaringin Barat, disusul Kota Palangka Raya di posisi kedua, dan Gumas di peringkat ketiga.
Beberapa daerah juga mendapat penghargaan kategori khusus, yakni Kabupaten Kapuas dengan kategori Terinspiratif, Kabupaten Katingan dengan kategori Tereplikatif, Kabupaten Sukamara dengan kategori Terinovatif, dan Kabupaten Murung Raya dengan kategori Terkolaboratif. (GCM/ANT)